Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2017

Menyusuri Angkor Night Market

Beberapa jam setelah sampai di Siem Reap, saya langsung menuju hostel milik teman yang saya kenal dari Couchsurfing, Cengiz namanya. Saya memilih naik tuk-tuk dan bayar USD$3, karena sudah larut malam dan badan saya udah lemes banget. Kenapa lemes? Karena nggak makan nasi dari waktu di Vietnam. Out of topic bentar ya, selama di Vietnam saya makan nasi itu cuma satu kali, dan ternyata ada babi nya pula, huh. Tapi enak. Tapi nggak sengaja. Tapi nggak bakal mau makan lagi, kecuali nggak sengaja. Sisanya, saya selalu makan ‘bakmi’ ala Vietnam. Saya kira kalau naik tuk-tuk nggak bakal nyasar lagi. Tapi ternyata salah besar. Masa kita nyasar hampir setengah jam, dan fyi, supir tuk-tuk nya nggak seberapa bisa bahasa Inggris. Kebayang kan gimana susahnya menjelaskan alamat ke doi. By the way , ini keadaan baterai hp saya lowbat dan nggak ada internet. Mau nangis tapi laper, jadi nggak ada tenaga buat nangis. Penampakan kamar hostel dan pop mie Setelah muter-muter dan nanyain semu

Menuju Kamboja: Ketemu pasangan super romantis di bus.

Woahhh! Akhirnya ada waktu buat nulis lagi, setelah beberapa minggu di serang dengan tugas-tugas kuliah. Enggak, saya nggak mau cerita tentang gimana rasanya dikejar deadline . Saya mau cerita tentang ‘How to get to Siem Reap from Ho Chi Minh City by bus.’ Pengin sih nulis blog pakai bahasa Inggris, tapi nggak pede euy haha. Yaudah, yuk, sini dengerin saya cerita. Setelah puas jalan-jalan di Vietnam selama tiga hari, di hari ke empat saya harus melanjutkan perjalanan ke Kamboja. Sebelumnya, saya nggak pernah kepikiran untuk pergi ke Kamboja. Sama seperti ketika saya memutuskan untuk pergi ke Vietnam. Saya juga nggak tau nanti di Kamboja mau kemana dan ngapain aja (setelah tau kalau tiket masuk Angkor Wat seharga $32). ‘Pokoknya berangkat aja dulu’, pikir saya waktu itu. Dengan berbekal tiket seharga $23, pukul 6.45 pagi, saya segera menuju bus agency di daerah Pham Ngu Lao. Bus saya akan berangkat menuju Kamboja pukul 7.30. Sambil menunggu penumpang bus yang lain, saya me

#AAGOMakeItReal Tiga Hari Dua Malam di Bangkok Bareng AirAsiaGo

Sebelum berangkat liburan gratis ke Bangkok bareng AirAsia, ada baiknya untuk beli sunglasses dan krim tabir surya, sebagai persiapan menghadapi sinar matahari di negeri seribu pagoda. Setelah siap dengan sunglasses , krim tabir surya, dan beberapa pasang baju yang sudah di masukkan ke dalam tas backpack ukuran 40L, saya siap mengexplore kota Bangkok bersama travel mate saya! Pengin jalan-jalan gratis juga? Yuklah ikutan, cek di sini yah! Saya sengaja memilih penerbangan hari Jum’at pagi. Kenapa Jum’at? Karena salah satu tujuan saya pergi ke Bangkok adalah mengunjungi Chatuchak Weekend Market. Nah, Chatuchak ini hanya buka di hari Jum’at, Sabtu, dan Minggu. Jadi tahu kan kenapa saya pergi ke Bangkok saat weekend . Kenapa pilih morning flight ? Check in hostel biasanya dimulai pukul 2 siang. Estimasi perjalanan Jakarta – Bangkok adalah 3,5 jam. Sampai di Bangkok kemungkinan pukul 11 siang.  Karena Bangkok terkenal dengan street food , sambil menunggu waktu check in

Check In di Supe Hostel Ho Chi Minh City

Setelah dari Mui Ne, saya memutuskan untuk balik lagi ke Ho Chi Minh City. Sempat bingung, karena belum booking hostel untuk bermalam di Ho Chi Minh. Rencana awal nya adalah tinggal di rumah host saya dari Couchsurfing, tapi karena saya sampai di Ho Chi Minh itu super pagi dan nggak mau ganggu doi, akhirnya saya memilih untuk tidur di hostel aja. Setelah mengubek-ubek Traveloka selama beberapa belas menit, akhirnya saya dapet hostel murah, nyaman, strategis, dan super sangat aesthetic . Pokoknya mah kalau di upload di Instagram pasti banyak yang nanyain. ‘Nama hostel nya apa, Ndis?’ Supe Hostel, hostel ya, karena juga ada Supe Homestay.’ ‘Berapa sih rate nya?’ Hanya Rp 68.000 atau sekitar $5 dengan kurs Rp 13.400, atau VND 101.000. ‘Lokasi nya dimana tuh Ndis?’ 112 Bui Vien, District 1, Ho Chi Minh City. Jangan lupa cek di google maps yah! ‘Emang se aesthetic apa sih?’ Nih kamu tengok sendiri. Share bathroom. Loker penyimpanan barang.

Pergi ke Vietnam? Last part - Boncengan bertiga di Ho Chi Minh City

Akhirnya bisa lihat White & Red sand dunes! Gambar yang pernah saya lihat di Google kali ini nggak bohong. Sebagus itu! Bagus bangett!! Dipost an kemarin saya sudah cerita tentang.. tentang apa hayo? Kalau mau tau boleh lho klik di sini terus lanjut ke sini setelah itu di dieu . Waktu balik dari Mui Ne ke Ho Chi Minh City, lagi-lagi saya dapet sleeper bus. Senang! Saya juga lebih suka perjalanan malam hari, soalnya nggak kerasa capek dan juga menghemat uang buat penginapan. Bus saya sampai di Ho Chi Minh City sekitar jam setengah 6 pagi. Malam sebelumnya saya sudah booking hostel di daerah Pham Ngu Lao (backpacker street). Sebenernya saya mau tinggal sama temen dari Couchsurfing (Kim), tapi karena besok pagi saya harus berangkat ke Siem Reap, jadi saya mending tidur di hostel supaya nggak harus bangunin dia pagi-pagi. By the way, hostel saya yang di Ho Chi Minh City ini super aesthetic! Udah gitu murah, cuma Rp 68.000/person/night. Saya bakal kasih review hostel itu di

Pergi ke Vietnam? Part 3 – Sand Dunes Tour!

Setelah kejadian yang lumayan drama dihari sebelumnya, akhirnya saya bisa lihat sand dunes yang super keren. Kalau mau tahu cerita sebelumya, boleh lho klik disini . Sesudah breakfast ditempat yang murah tapi fancy, saya langsung balik ke kamar untuk siap-siap check out dan berangkat sunset tour sand dunes. Buat kamu yang pergi berdua atau berempat, saya sarankan buat sewa motor aja. Karena motor lebih flexible dan lebih murah kalau dibagi ber 2 atau ber4. Sewa motor disekitar hostel saya (Mui Ne Budget Hills Hostel) itu sekitar VND 100.000 buat seharian, exclude bensin. Saya sebenernya pengin sewa motor, tapi karena saya nggak punya paket data buat buka google maps dan nggak ada temen yang jadi navigator, so, i decided to take a tour. Saya lagi nggak pengin nyasar haha, lagian sewa motor sama ikut tour harganya sama aja. Jadi, kali ini saya ambil sesuatu yang nggak ribet. Paket tour sand dunes ini ada dua sesi. Mau ambil yang sunrise atau sunset. Harganya sama aja kok VND 1